Peranan Teknologi Informasi (IT) dalam dunia pendidikan saat ini - Indonesia, adalah negara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau pulau yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur. Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dengan populasi 270.054.853 juta jiwa pada tahun 2018 dan merupakan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia. (https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia)
Peranan Teknologi Informasi (TIK) dalam dunia pendidikan - Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar tentu mengalami banyak kendala dalam hal pendidikan. Salah satu kendala dapat berasal dari kurikulum yang sering berubah, sehingga akan berpengaruh terhadap sistem pembelajaran di sekolah. Para pendidik sering merasa kebingungan dalam mensikapi hal tersebut dan tentunya akan berdampak langsung kepada peserta didik. Hal ini menjadi permasalahan yang cukup serius pada pendidikan di Indonesia.
Perkembangan Teknologi Informasi (TIK) yang begitu cepat dapat merubah kehidupan manusia, baik dari sisi Pendidikan, Budaya, Ekonomi maupun Politik. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan elemen penting dalam kehidupan bermasyarakat. Peranan teknologi informasi pada aktivitas bermasyarakat pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi alat (tool) utama diberbagai sektor kehidupan dan telah memberikan peran terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada bidang pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) perlu ditingkatkan dalam menguasai teknologi informasi, mulai dari pengetahuan, ketrampilan, perencanaan, dan pengawasan.
Perkembangan TIK memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg dalam G. Gunawan (2009), dengan berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi terdapat lima pergeseran dalam proses pembelajaran, antara lain: 1) dari pelatihan ke penampilan, 2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, 3) dari kertas ke “on line” atau saluran, 4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, 5) dari waktu siklus ke waktu nyata.
Dalam proses pendidikan, komunikasi dapat dilakukan menggunakan media-media komunikasi (tool) seperti komputer, internet, e-mail, telepon dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa dapat dilakukan dengan media-media tersebut, tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka saja. Guru dapat memberikan layanan dengan menggunakan teknologi informasi tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian juga siswa, dapat memperoleh layanan informasi dalam lingkup yang sangat luas dari berbagai sumber di internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya “cyber teaching” atau “pengajaran maya”, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan media komputer dan internet. Istilah yang sangat populer saat ini ialah e-learning, yaitu model pembelajaran dengan memanfaatkan media teknologi komunikasi dan informasi seperti komputer dan internet.
Guru dapat memanfaatkan aplikasi Lerning Managemen System (LMS) yang tersedia gratis di internet seperti Moodle, Edmodo, Schology, dan lainya dalam pembelajaran maya (elearning)
Baca: Install Ujian Online dan Offline di Server UNBK
Baca: Install Ujian Online dan Offline di Server UNBK
Pada sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponen-komponen yang diperlukan dalam menjalankan operasional pendidikan. Komponen-komponen tersebut antara lain: siswa , guru (tenaga pendidik), sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya manusia, dan biaya operasi. Untuk itulah maka peran teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan meliputi:
- teknologi informasi sebagai ketrampilan (skill) dan kompetensi
- teknologi informasi sebagai infrastruktur pendidikan
- teknologi informasi sebagai sumber bahan ajar
- teknologi informasi sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan
- teknologi informasi sebagai manajemen pendidikan
- teknologi informasi sebagai sistem pendukung keputusan.
Teknologi informasi dalam pendidikan dapat dipahami sebagai suatu proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan peralatan, orang, ide, dan organisasi untuk menganilisis masalah guna mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sejalan dengan itu, maka lahirnya teknologi informasi dalam pendidikan diawali adanya masalah dalam pendidikan itu sendiri. Permasalahan pendidikan saat ini yang mencuat adalah peningkatan kualitas/mutu pendidikan, relevansi dan efisiensi pendidikan serta pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Permasalahan serius yang dirasakan oleh dunia pendidikan di Indonesia dari mulai pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi adalah masalah “kualitas/mutu”. Ada tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan untuk pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu: pendekatan sistem, berorientasi pada siswa/mahasiswa, dan pemanfaatan sumber belajar.
Peranan teknologi informasi (TI) dalam model pembelajaran sangat terasa. Hadirnya e-learning dengan dengan berbagai variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan model pembelajaran saat ini. Secara umum e-learning dapat didefinisikan sebagai model pembelajaran yang disampaikan melalui media elektronik seperti internet. Peranan e-learning pada proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: komplementer dan substitusi. Komplementer merupakan model pembelajaran dengan pertemuan dan tatap muka, tetapi ditambah dan dilengkapi dengan model interaksi menggunakan bantuan teknologi informasi (TI). Sedangkan yang subtitusi, merupakan proses pembelajaran yang sebagian besar dilakukan dengan bantuan teknologi informasi (TI).
Internet merupakan media yang banyak digunakan sebagai sumber informasi dalam menunjang pendidikan. Internet banyak dimanfaatkan sebagai media dalam menyebarkan berbagai hasil karya seperti, hasil penelitian, journal dan karya ilmiah lainya yang dilakukan di belahan dunia berbeda. Hal ini memungkinkan hasil penelitian, journal dan karya ilmiah lainya yang dilakukan oleh ahli di suatu negara dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan acuan oleh orang lain di negara yang lain.
Saat ini banyak institusi pendidikan seperti Sekolah, Kampus dan institusi pendidikan lainya di Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi di bidang teknologi informasi (TI) untuk meningkatkan kualitas dan memenangkan persaingan yang semakin ketat. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia Pendidikan meliputi a) TIK sebagai kompetensi dan keterampilan (skill), b) TIK sebagai sarana Infrastruktur Pembelajaran, c) TIK sebagai bahan dan sumber belajar. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai kompetensi dan keterampilan (skill) meliputi:
- Setiap pemangku kepentingan pendidikan harus memiliki kompetensi dan keahlian (skill) dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan
- Informasi adalah “bahan mentah” dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses pembelajaran
- Membagi informasi dan pengetahuan antara satu peserta didik dengan peserta didik yang lainnya, bersifat mutlak dan tidak berkesudahan
- Pengajar, peserta didik, dan stakeholder dapat belajar mengenai bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien.
- Belajar adalah proses sepanjang hayat (seumur hidup) yang berlaku bagi setiap individu.
Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sarana dan infrastruktur pembelajaran meliputi meliputi:
- Saat ini bahan ajar lebih banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia dari pada disimpan dalam bentuk kertas,
- Peserta didik dan guru dapat secara aktif bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain,
- Proses pembelajaran tidak dibatasi oleh waktu dan tempat karena dapat dilakukan di mana dan kapan saja,
- Seharusnya tidak ada perbedaan letak geografi yang menjadi batasan pembelajaran,
- Jaringan antar sekolah (The network is the school) akan menjadi fenomena baru dalam dunia pendidikan. Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sumber Belajar.
Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang sedemikian cepatnya, para guru/pengajar/instruktur tersebar di berbagai belahan dunia, buku-buku, bahan ajar, dan referensi diperbarui secara terus menerus (continue). Menurut St. Mulyanta dan Marlon Leong (2011) ada sepuluh peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai sumber bahan ajar, yaitu sumber ilmu pengetahuan, tempat bertemunya para pembelajar, melahirkan inisiatif dalam kegiatan belajar-mengajar, alat pendukung mengatasi keterbatasan pancaindera, bagian yang tidak terpisahkan dari kerangka kurikulum, penyeimbang gaya belajar individu, pengelolaan Institusi Pendidikan, pengelola Institusi Pendidikan, menjadi instruktur institusi pendidikan, mengubah institusi pendidikan menjadi pusat unggulan.
No comments