Dalam Cerita ini menganalogikan dengan Dunia Binatang, karena pada dasarnya makhluk hidup memiliki fak-nya sendiri-sendiri (manusia memiliki Bakat dan minat). Pada jaman dahulu di sebuah hutan belantara terdapat peradaban baru
bagi para binatang, dan disana berdirilah sebuah sekolah yang cukup favorit
dikalangan para binatang.
Sekolah tersebut memiliki status "disamakan" dan telah “terakreitasi
A” didunia para binatang, yang artinya
bahwa sekolah ini memang memiliki kualitas yang cukup bagus dari segi manajemen
maupun sarprasnya.
Jika dibandingkan dengan sekolah manusia saat ini maka
sekolah binatang ini memiliki kelebihan yang cukup signifikan karena disekolah
ini telah difasilitasi dengan sarana belajar yang cukup lengkap seperti: arena
untuk latihan terbang, sungai dan kolam untuk berenang, beraneka macam
pepohonan untuk memanjat, arena berlari dan peralatan lain untuk menyelam.
Dengan begitu lengkapnya fasilitas yang ada, maka kecenderungan "siswa" dalam menggunakan fasilitas tersebut bisa mencerminkan bakat dan minatnya.
Strategi melihat dan menggali bakat anak di Sekolah - Sekolah ini memiliki kurikulum
yang mewajibkan setiap siswanya untuk lulus semua mata pelajaran yang ada, dan harus mendapatkan
sertifikat serta ijazah.
Di Sekolah tersebut terdapat 5
mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh semua siswa tanpa terkecuali. Lima
mata pelajaran tersebut antara lain:
a. Fly
(Terbang)
b. Swim (Berenang)
c. Climbing (Memanjat)
d. Run (Berlari)
e. Dive (Menyelam)
Strategi melihat dan menggali bakat anak di Sekolah. Di Sekolah tersebut banyak siswa
yang memiliki bakat dan keterampilan yang berbeda satu dengan yang lainya dan
belajar bersama dalam sekolah yang disebut
"animals schooling". Siswa-siwa tersebut antara lain elang, tupai, bebek, rusa, katak, dll
Di awal masuk sekolah, para siswa
sudah terlihat bakat dan keunggulan masing masing pada mata pelajaran tertentu.
Seperti halnya Elang yang sangat berbakat
dan unggul dalam hal terbang. Elang ini
memiliki bakat dan kemampuan yang berada di atas kemampuan binatang lain.
Begitu juga dengan katak, dia
sangat pandai jika dibandingkan dengan binatang lain di pelajaran menyelam. Baca: Yang harus dilakukan untuk membentuk karakter siswa disekolah
Tetapi di kemudian hari ketika
"animals schooling" mewajibkan semua siswa harus mampu dan lulus 5 Mata
pelajaran, maka mulailah si Elang belajar dengan giat untuk memanjat dan
berlari.
Demikian juga, Tupai pun
berkali-kali jatuh dari pohon yag tinggi karena harus belajar terbang.
Lain lagi dengan Bebek yang sering di ejek dan ditertawakan walaupun bebek
sudah bisa sedikit terbang dan berlari, tetapi
dia sudah mulai terlihat putus asa ketika harus mengikuti pelajaran memanjat.
Untuk dapat menguasai 5 mata
pelajaran tersebut semua siswa berusaha dengan susah payah tetapi belum ada hasilnya
juga, bahkan dalam sekolah tersebut tidak ada siswa yang dapat menguasai 5
mapel tersebut dengan sempurna.
Dan kini, lama kelamaan...
Si Tupai yang tadinya sangat
lincah dan pandai, kini sudah malas dan mulai lupa cara memanjat, demikian juga
dengan bebek yang tadinya bisa berenang dan sedikit menyelam, kini sudah tidak dapat berenang dengan baik karena
sebelah kakinya patah dan sirip kakinya robek, karena terlalu sering belajar
memanjat.
Kondisi seperti inilah yang kini mirip terjadi dengan kondisi
pendidikan kita.
Orang tua berharap anaknya serba
bisa, sangat khawatir dan stress ketika nilai matematikanya mendapat 5, walaupun nilai IPSnya mendapat 9.
Berbagai upaya dilakukan untuk
bisa mendapat nilai yang semua bagus, seperti Les A, Kursus B, Les C, kursus D,
private E dan sebagainya dan berjibun kegiatan lain tanpa memperhatikan dan
fokus pada potensi anaknya masing masing.
Mari kita belajar dan mensyukuri
karunia Allah yang sangat luar biasa dan
menjaga amanah yang diberikan kepada para orangtua yang memiliki anak-anak
yang sehat dan lucu.
Setiap anak memiliki belahan otak
dominannya masing masing, ada yang dominan di limbik kiri, neokortek kiri,
limbik kanan, neokortek kanan, juga batang otak, sehingga masing masing
memiliki kelebihannya sendiri sendiri. Baca : Cara membentuk karakter Siswa
Fokuslah dengan kelebihan itu,
kawal, stimulasi dan senantiasa fasilitasi agar terus berkembang dan janganlah
kita disibukkan dengan kekurangannya.
Karena sesungguhnya setiap anak
yang terlahir di dunia ini adalah cerdas (di kelebihannya masing-masing),
istimewa dan mereka adalah Bintang yang bersinar di antara kegelapan Malam.
Inilah saatnya kita bergandengan tangan
menggali potensi diri anak dan anak didik kita seoptimal mungkin.
Selamat berjuang Bapak Ibu Guru,
Ayah dan Bunda. Semoga Allah memudahkan segala urusan kita , Aaamiiin...
No comments