Penggunaan Teknologi Informasi dalam pembelajaran telah lama dimanfaatkan untuk membantu peningkatan kualitas pembelajaran. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses pembelajaran akan memudahkan para pendidik untuk menjelaskan materi pembelajaran yang bersifat abstrak dan jauh dari penalaran peserta didik menjadi mudah dijangkau dan dipahami.
Dengan memanfaatkan IT (Teknologi Informasi) para guru akan lebih mudah melakukan simulasi pembelajaran yang mendekati kondisi nyata dari materi pembelajaran yang abstrak, misalnya bagaimana cara menjelaskan tentang gerakan magma dalam perut gunung yang jika meletus dapat menimbulkan banyak korban sehingga dapat dengan mudah diuraikan dengan bantuan simulasi teknologi.
Sistem Pembelajaran menggunakan sarana TIK sering disebut dengan e-learning yang merupakan proses pembelajaran jarak jauh (maya) dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer baik Intranet maupun internet.
Pemanfaatan jaringan internet dalam proses kegiatan pembelajaran menjadi berbeda dengan proses pembelajaran yang dilakukan guru sebelum mengenal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sehingga lebih menarik perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran baik dikelas maupun diluar kelas. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran telah mengubah proses pembelajaran dari ruang kelas ke mana saja dan kapan saja dari waktu siklus ke waktu nyata, dari kertas ke digital, dan dari fasilitas fisik ke bentuk maya (intranet/internet).
Pembelajaran dapat berlangsung di ruang sekolah atau di rumah atau dimana saja bergantung pada kemauan peserta didik dan kesepakatan yang telah disepakati oleh peserta didik dan pendidik. Dengan memanfaatkan TIK ini diharapkan proses pembelajaran dapat terlaksana tanpa ada batasan waktu sepanjang peserta didik (siswa) dan guru mau melakukannya.
Hal itu akan mendorong pihak sekolah untuk menyiapkan infrastruktu TIK yang memadai, mulai dari perangkat komputer, infrastruktur jaringan, listrik dan yang tak kalah penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM) didalamnya. Apalagi sekarang Pemerintah mewajibkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi sekolah tingkat SLTA (SMA/SMK/MA).
Dan baru-baru ini bukan hanya Ujian Nasional (UN) saja yang telah menggunakan sistem komputer atau dikenal dengan CBT (Computer Based Test) tetapi juga Ujian Sekolah yang distandarkan secara nasional, atau dikenal dengan USBN. Lagi-lagi Ujian Sekolah Berstandard Nasionalpun sudah sebagian sekolah telah menggunakan CBT atau ujian berbasis komputer.
UNBK dan USBN adalah kegiatan rutin tahunan yang memerlukan infrastruktur TIK yang tidak bisa dibilang murah dalam mengdakan perangkat ujian tersebut dari mulai pengadaan komputer, pengadaan jaringan LAN dan internet serta pengadaan Server yang nilainya bisa puluhan juta.
Lalu apa fungsi perangkat/ insfrastruktur itu pasca UNBK dan USBN?
Ini pertanyaan yang yang kadang sulit dijawab, walaupun sebenarnya sangat sederhana. Biasanya sekolah-sekolah akan menyimpan perangkat server dan membiarkan begitu saja perangkat jaringan yang telah dibangun sebelum UNBK yang tentunya memakan biaya yang tidak sedikit, ini dikarenakan pihak sekolah tidak memiliki SDM yang memadai untuk memanfaatkan infrastruktur tersebut. Padahal perangkat dan infrastruktur tersebut bisa dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar sehingga proses KBM menjadi lebih efektif.
Apa saja yang bisa dimanfaatkan dari perangkat dan infrastruktur
TIK pasca UNBK?
Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dalam berbagai bentuk diantaranya penyediaan bahan ajar secara online (bahan ajar tersimpan dalam bentuk buku, modul atau artikel di Server) dan juga computer Based test (CBT) ujian berbasis komputer (Ujian Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester dan e-learning, bahan dan alat peraga atau simulasi pembelajaran seperti Moodle, edmodo, schologi dan Facebook untuk pembelajaran jarak jauh.
Hal ini sangat cocok jika diterapkan disekolah SMK, karena di SMK ada program Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang mana siswa meninggalkan sekolah dalam kurun waktu antara 3 bulan sampai 6 bulan di industri. Pada saat siswa PKL biasanya kegiatan belajar mengajar akan terganggu karena siswa tidak berada disekolah dan guru sulit untuk menyampaikan materi ajar kepada siswa yang keberadaanya jauh di Industri.
Dengan memanfaatkan infrastruktur dan perangkat UNBK setelah Ujian selesai maka proses belajar mengajar akan menjadi lancar walaupun keberadaan siswa jauh di industri. Ini semua tergantung dari kemauan sekolah tersebut untuk memanfaatkan aset dan sumber daya yang telah dibangun sebelum UNBK berlangsung yang telah dimiliki.
Sudahkah sekolah anda memanfaatkan infrastruktur TIK (Komputer/laptop, Server dan Jaringan intranet/internet pasca UNBK?
No comments